Senin, 23 Maret 2020

Sementara

Hai, blossom-ku. Sudah lama tidak menumpahkan segala yang memenuhi pikiran. Padahal ingin sekali menceritakan segala resah, membagi sedikit kisah dan asa disini. Maaf ya sudah lama ingkar janji, padahal dulu pertama kali membuat blog ini, sudah janji  pada diri sendiri untuk harus selalu cerita. Entah kenapa semakin dewasa, memang semakin banyak cerita, tapi semakin tidak ada energi untuk menceritakannya kembali. Seolah semua energi telah tumpah ruah habis untuk menghadapi cerita-cerita itu.

Gak nyangka ternyata sekarang aku sudah mendekati seperempat abad-ku, Blossom. Gak pernah menyangka bahwa kehidupan akan menjadi seabstrak dan semengejutkan ini. Tahun 2019 lalu merupakan salah satu tahun paling banyak kehilangan selama di hidupku yang hampir setengah abad ini. Bahwa pada akhirnya kita menyadari apa yang ada di dunia ini hanya titipan yang harus dijaga baik-baik. Bahwa semua yang ada di dunia ini hanya sementara. Bahwa segala rasa sedih, senang, kecewa, bahagia, resah, takut dan rasa apapun juga hanya sementara.

Tahun lalu, aku mendapati keluarga baru sekaligus kehilangan keluarga yang sedari kecil merawatku..
Allah itu Maha Adil.... Ia menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih indah.. Walaupun pada awalnya aku bertanya-tanya ada apa dibalik semua kejadian-kejadian tersebut. Walaupun ada sedih, ada bingung, ada marah yang menyelimuti hari-hari itu, tapi yang paling aku syukuri adalah aku masih punya mereka yang aku sadari atau tidak, sangat amat aku sayang dan menyayangiku. Baru kali itu aku merasakan hangat sehangat-hangatnya padahal sedang di situasi yang cukup khawatir. Baru kali itu merasa sangat dekat padahal sedang berjauhan. Aku rindu dan akan selalu rindu.

Saat ini, dunia sedang diselimuti ketakutak-ketakutakan, blossom. Dunia sedang membatasi ruang gerak, kita sedang bersama-sama mengambil jeda. Semua orang sedang berjuang dengan caranya masing-masing. Tapi yang juga patut disyukuri, di antara ketakutan-ketakutan itu, ada hal-hal baik yang juga mengiringi. Langitku disini berubah menjadi biru, bukan lagi abu-abu. Air kini menjadi bening, tidak lagi keruh. Rumah-rumah yang mungkin biasanya hanya menjadi tempat tidur tiap malam, kini dipenuhi tuannya yang sedang berkumpul untuk saling menjaga. Semoga semesta ini juga dipenuhi dengan do'a-do'a baik, semoga kita sebagai makhluk-Nya juga bisa selalu menjaga apa yang sudah Allah titipkan.

Yang pasti
dan perlu selalu diingat,
ini juga hanya sementara.

Semangat, ya?