Selasa, 27 April 2010

Hachiko


Yeah, hachiko judul film yang gue tonton tadi, sedih banget gila filmnya. Sebenernya tuh film udah lama tayang di Jakarta tapi di palembang baru ada. Telat banget ya ?(Y) Ceritanya nih ada anjing tersesat di stasiun trus ada seorang  profesor menemukan anjing itu.  Profesor itu  bernama parker, parker membawa  anjing itu ke rumahnya. Karena parker ga mau istrinya tahu kalo dia bawa anjing ke rumah. Parker menyembunyikan anjing itu di kamar kosong. Sebelumnya, parker ngasih  nama anjing itu yaitu Hachiko. Nah, waktu si profesor dan istrinya sedang tidur dikamar tiba-tiba hachiko masuk kedalam kamar itu. Alhasil, ketahuan kalo parker bawa bawa anjing kerumah. Istrinya marah dan menyuruh membuang anjing itu. Tapi parker memohon satu malam aja untuk hachi tinggal, istrinyapun mengizinkan, hachi dimasukkin ke anyaman jerami tempat beras di luar rumah. Besoknya, parker mencari-cari orang yang ingin mengurus hachi.  Tapi pencariannya nihil walaupun sudah keliling keliling, ga ada satupun orang yang mau memelihara hachi. Setelah berhari-hari  tetap ga ada yang mau memelihara hachi. Suatu hari, parker mengajak hachi bermain bola, saat bermain istri parker melihatnya. Melihat keakbraban hachi dan parker, akhirnya istrinya sadar dan mengijinkan hachi untuk tinggal bersama mereka.

Pagi-paginya saat parker mau berangkat kerja, ternyata hachi ga mau ditinggal parker. Hachi coba menggali tanah dibawah pagar untuk keluar dan ngejar parker. Parkerpun terkejut ngeliat hachi ada distasiun. Parker ngejelasin kalo dia mau kerja dulu dan hachi ga boleh ikut, hachi emang anjing pinter. Hachi nurut semua apa yang dibilang parker, parker menyuruhnya untuk menunggunya pulang kerja distasiun. Saat pulang ternyata bener aja, hachi udah nunggu parker didekat air mancur stasiun. Parker dan hachipun pulang kerumah sambil bermain dan bercanda. Orang-orang distasiun sampe bingung ngeliat betapa akrab mereka. Setiap hari hachi selalu nganter parker ke stasiun dan juga menjemput parker pulang  kerja. Makin hari mereka jadi tambah akrab sampe suatu hari hachi sepertinya begitu berat mau mengantar parker ke stasiun, ga kaya’ biasanya. Hachi keliatan ga ingin parker pergi dan ternyata feeling hachi benar. Waktu parker lagi konser, tiba-tiba dia pingsan. Dan bukan hanya pingsan, serangan jantungnya kambuh dan parker pergi selamanya. Hachi tetap nunggu parker, penjual kopi distasiunpun sudah bilang ke hachi kalo profesor udah pergi dan ga mungkin kembali lagi.

Tapi hachi tetap aja nunggu parker, walaupun keluarga parker udah menjemputnya distatsiun. Hachi kabur dari rumah pergi kestasiun dan nunggu parker di stasiun. Penjual kopi disana sampe sedih ngeliat betapa setianya hachi nunggu parker padahal impossible banget parker kembali. Selama hachi menunggu parker,  cuma penjual kopi itulah yang megurusi hachi yang memberi makan hachi. Sepuluh tahun berlalu hachi nunggu parker, istri parker ke stasiun dia melihat hachi yang masih nunggu disana, hachi keliatan ga terurus dia sudah tua. (yang bagian ini sumpah sedih banget, nangis ga berenti dah nontonnya, tears). Hachi nunggu distasiun selama seabad, walaupun dingin, berangin, hujan hachi tetep nunggu parker.  Akhirnya hachipun meninggal sekita tahun 1935


Ya, Allah begitu setianya anjing itu, padahal dia tau kalo parker udah meninggal. Mana itu kejadian nyata, gimana ga terharu coba nontonnya. Teman gue sampe beberapa kali nangis. Filmnya tuh mengharukan, tapi ga cengeng. Maksudnya film itu membuat yang nontonnya bener-bener terharu tapi justru pemainnya ga terlalu sering menangis.  Ga kayak sinetron yang banyak nangisnya. (ngerti kagak lo?) Gue ga nyangka ada ya anjing kaya’ gitu, manusia aja mana ada yang mau nunggu sampe seabad. Ah, gue jadi pengen lagi nonton film itu. Awalnya sih temen gue yang ngajak nonton film itu, gue mah ayok aja. Ternyata sama sekali ga rugi gue nontonnya. Tuh film bagus banget buat motivasi. Hewan aja ada yang  sampe rela berkorban, nunggu selama itu. Gila ya seabad itu ga sebentar. Manusia sekarang  aja udah langka yang umurnya sampe seabad. Oiya, tuh anjing dibuat patung loh, tempatnya di stasiun tempat hachi menunggu parker (gue lupa letak negaranya). Tapi yang gue sayangin tuh film banyak banget adegan diatas 17 tahun, ckck kenapa ga disensor aja sih. Berapa kali gue sama temen gue ngucap astaghfirullahal ‘adzim, sampe-sampe kita tutup  mata sering banget.  Jijay ah ! Padahal kalo ga ada gitu bagus banget tuh film.  Semoga makin banyak film yang menayangkan film yang mengajak orang berpikir, film yang membuat motivasi  dan bukan cuma bagus ditonton, tambahan nih tentunya ga ada adegan kaya’ gituan. Nih sedikit tentang Hachiko 


Spesies Anjing Ras Akita Inu Jenis kelamin Jantan Lahir 10 November 1923
Dekat kota Ōdate, Prefektur Akita Mati 8 Maret 1935 (umur 12 tahun)
Shibuya, Tokyo Makam Museum Sains Nasional Jepang di Ueno, Tokyo. 


Pemilik Hidesaburō Ueno Warna PutihHachikō (ハチ公 ?) (10 November 1923-8 Maret 1935) adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita. Ia terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya meninggal, Hachikō terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo.



Julukan baginya adalah Hachikō Anjing yang Setia (忠犬ハチ公 ,Chūken Hachikō?). Patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya telah menjadi salah satu marka tanah di Shibuya. Sewaktu membuat janji untuk bertemu di Shibuya, orang sering berjanji untuk bertemu di depan patung Hachikō.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar